Oleh: Feriadi/Mahasiswa Program Studi Ilmu Tanaman Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya. Dibimbing oleh: Prof. Dr. Ir. Robiyanto H. Susanto dan Dr. Ir. Siti Masreah B., M.Sc.

Abstrak

Penelitian ini dilakukan di daerah pasang surut Karang Agung Hilir Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Februari 2008 sampai dengan November 2008. Metode yang digunakan adalah metode survey dan analisis dengan lokasi sampel yang diacak diatas peta dan berjumlah 34 buah sampel.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) menyusun rekomendasi pengelolaan lahan dan air yang meliputi input apa saja yang diperlukan dalam upaya budidaya tanaman padi; 2) menyusun peta pewilayahan potensi tanam padi berdasarkan zona agro hidro-klimatologi pada skala 1 : 50.000.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian lahan berdasarkan karakteristik lahan untuk tanaman padi di Karang Agung Hilir terbagi menjadi 3 tingkatan kesesuaian, yaitu S1 (F1Tah, X1), S2 (F1Ts, X2) dan S3 (F1Ts, X3). Dari ketiga tingkatan tersebut dapat ditingkatkan menjadi lahan potensial untuk tanaman padi dengan berbagai macam upaya peningkatan kemampuan lahan seperti normalisasi saluran drainase, pengoperasian pintu-pintu air, pemberian kapur, pencucian hara, pemberian pupuk N, P dan K.

Faktor yang sangat menjadi kendala di Karang Agung Hilir untuk meningkatkan indeks pertanaman menjadi IP 200 adalah curan hujan dan pasang. Untuk mengatasi kendala curah hujan dan pasang yang belum dapat diatur maka perlu dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1) penggunaan bibit padi unggul yang berumur genjah (3-4 bulan), 2) penanaman padi dengan cara tanam benih langsung (tabela), 3) penggunaan alat dan mesin pertanian pada proses pembukaan lahan sampai dengan pasca panen, dan 4) mengaktifkan kelompok tani dan P3A dalam hal penentuan jadwal tanam, pembersihan saluran dan pengoperasian pintu air.

Kata kunci: Indeks pertanaman, karakteristik lahan, kesesuaian lahan, curah hujan, pasang.