Ucapan duka clta atas meninggalnya Prof. Dr. lr. Robiyanto Hendro Susanto, M.Agr.Sc., guru besar gambut dan manajemen air kelahiran Baturaja, Sumatera Selatan 5 April1961, datang dari berbagal kalangan balk akademisi, lembaga dan lnstansi pemerintah, perguruan tinggi, perusahaan, Iembaga swadaya masyarakat, mahasiswa, petani, keiompok tani dan tentunya dari keluarga besar Almarhum.
Salah satunya, dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya yang menulis di Iaman Facebook–nya, “Menyampaikan duka cita yang sangat dalam atas wafatnya Prof. Dr. lr. Robiyanto H. Susanto ahli gambut dari Universitas Sriwijaya. Beliau adalah sahabat KLHK dalam berpikir bersama pada masa-masa sangat sulit mengatasi kebakaran gambut, dan dalam eksplorasi tata kelola gambut.” Lanjutnya, “Selamat jalan Prof. Robiyanto, jasamu akan selalu kami kenang. Tenanglah di sisi-Nya dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.”
Kepergian lulusan pendidikan Strata Tiga (53) North Carolina State University, Amerika Serfkat, menurut mantan Dekan Fakultas Hukum Unsrl Abdul Azlz Numal adalah kehilangan salah seorang pakar manajemen atau tata air di Indonesia. “Mungkin beiiau satu-satunya guru besar yang menekuni manajemen air yang llmunya bermanfaat dalam pertanlan dan pengelolaan lahan gambut dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang kerap terjadi di Indonesia,” katanya.
Prof. Dr. lr. H. Roblyanto H. Susanto, M.Agr.Sc. juga menjadl anggota kelompok ahlf Badan Restorasl Gambut Republik Indonesia (BRD-RI). Indonesia kehilangan seorang pakar gambut dan manajemen air Robiyanto Hendro Susanto yang meninggal dunia Sabtu tanggal 9 September 2017. Almarhum Robiyanto Hendro Susanto yang juga guru besar Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya (Unsri) sebelum dikebumikan. Ahad (10/9) disalatkan di Masjid AI-Ghazali yang terietak di komplek Kampus Unsri-Bukit Lama.
Pengembangan daerah rawa di Indonesia tersebar di beberapa pulau, yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, luas Iahan rawa dilndonesfa dlperklrakan mencapai 33·393·570 hektar yang terdiri dari 20.096.8oo hektar ( 60,2%) lahan pasang surut dan 13.296.770 hektar (39,8%) lahan rawa non-pasang surut (lebak).
Menurut Prof. Robiyanto bahwa Strategi Pengelolaan Rawa untuk Pembangunan Pertanian Berkelanjutan bagai dua sisi mata uang yaitu penyediaan pangan (food security) dan pelestarian llngkungan yang keduanya harus dilakukan secara bersamaan dan proporsfonal, disamping itu juga dibutuhkan ketersediaan energi yang cukup.
Dalam kaitan dengan isu-isu pokok pengelolaan rawa, dlbutuhkan konsistensi dan komitmen, networking (kerjasama) kelembagaan, kapasitas kelembagaan yang memadai, serta pengembangan SDM metalui pelatihan, pendidikan baik non-gelar maupun gelar. Karenanya mengurus lowlands di lndonesia tidak bisa dilakukan dengan kapasitas terbatas.
Setelah lebih dari 30 tahun mengabdi untuk Indonesia di daerah rawa banyak sekali penelitian, karya ilmiah dan publikasi yang telah dihasilkan. Selain itu, telah membimbing puluhan mahasiswa Program Doktor, mahasiswa DD-ILDM dan mahasiswa program S2 serta mahasiswa S1 llmu Tanah.
Berbagai karya dan cita-cita Almarhum Prof. Robiyanto selayaknya dapat diteruskan oleh sahabat, alumni/mahasiswa bimbingan dan keluarga sehingga akan tetap bermanfaat bagi kegiatan didaerah rawa dan pesisir.
Profil Singkat Prof. Dr. lr. H. Robiyanto Hendro Susanto, M.Agr.Sc.
Prof. Dr. lr. H. Robiyanto Hendro Susanto, M.Agr.Sc. lahir di Baturaja, 5 April 1961 dari lbu Hj. Sitti Fatimah Anzorie dan Bapak R. Amin Soemitro dan meninggal di di Palembang tanggal 9 September 2017 pada usia 56 tahun.
Lulus dari Faperta IPB, Program Studi llmu Tanah pada tahun 1984 kemudian menjadi dosen pada Program Studi llmu Tanah Universitas Sriwijaya sejak tahun 1985 sampai akhir hayatnya.
Pada tahun 1987 mendapat gelar Master of Agriculture Science/Irrigation dari Center for Irrigation Engineering, Katholieke Universiteit te Leuven, Belgium. Selanjutnya pada tahun 1993 mendapat gelar Doctor of Philosophy in Bioligical and Agricultural Engineering (Water Management), Department of Biological and Agricultural Engineering, North Carolina State University (NCSU), Releigh, USA.
Beliau dikukuhkan sebagai guru besar Fakultas Pertanian Unsri pada 27 Desember 2010, menyampaikan pidato ilmiahnya dengan judul “Pengembangan dan Pengelolaan Daerah Rawa untuk Pembangunan Berkelanjutan: Refleksi 25 Tahun Mengabdi untuk Indonesia di Daerah Rawa.”
Robiyanto Hendro Susanto yang di lingkungan Universitas Sriwijaya (Unsri) disapa Pak Robi ini adalah sosok yang luar biasa bukan saja bagi para civitas akademika Unsri tetapi juga untuk seluruh insan rawa dan pesisir di Tanah Air. Kepeduliannya terhadap daerah rawa dan pesisir beliau lakukan dalam bentuk pemikiran dan tindakan. Di Unsri, Pak Robi dikenal sebagai dosen yang sangat disiplin, tegas, kerja keras, dan peduli terhadap para mahasiswa.
Pada tahun 1997 beliau menggagas dan mendirikan Pusat Penelitian Manajemen Air dan Lahan (PPMAL), Lembaga Penelitian Universitas Sriwijaya dan menjadi Ketua PPMAL tahun 1997-2002.
Pada tahun 2001-2003 pemah menjadi Ketua Dewan Riset Daerah Provinsi Sumatera Selatan. Selain itu, pada tahun 2000, beliau telah menggagas, mendirikan, serta menjadi kordinator Pusat Data dan lnformasi Daerah Rawa dan Pesisir Sumatera Selatan.
Berbagai pemikiran dan tindakan sepertinya tidak pernah habis, pada tahun 2007 beliau merintis Program Studi 52 atau Magister dan S3 atau Doktoral Bidang Lingkungan Program Pascasarjana, Unsri dan menjadi Ketua Program Studi Master Program tahun 2007-2016, dan Ketua Program Doktor Bidang llmu Lingkungan tahun 2016-2020.
Disamping sebagai Program Coordinator Double Degree Program on Integrated Lowland Development and Management Planning tahun 2007-2016, kerjasama Unsri dan UNESCO-IHE Delft the Netherlands didukung oleh Bappenas Rl dan STUNED-NESO.
Berbagai penugasan dan jabatan baik dalam negeri maupun luar negeri terkait dengan kepakarannya diantaranya adalah Anggota Tim Ahli Badan Restorasi Gambut Rl tahun 2015-sekarang, Ketua Tim Ahli Restorasi Gambut Sumsel tahun 2015-sekarang, dan Ketua Pokja Perhutanan Sosial Prov. Sumsel tahun 2017-2020.
Sejak tahun 1987 sampai dengan akhir hayatnya, Almarhum telah menghasilkan berbagai buku dan publikasi, termasuk berbagai tulisan di koran nasional yang membahas tentang Prof. Robiyanto. Salah satunya, artikel Koran KOMPAS dihalaman 12 yang berjudul “Prof. Robiyanto si Manusia Rawa.”
Semasa hidupnya, Robiyanto Hendro Susanto beristrikan Dr. Jr. Kiki Yuliati yang juga staf pengajar Fakultas Pertanian Unsri dan meninggalkan dua orang anak, Rosinsko Hire Susanto, S.IP., M.Sc. dan Klanita Sabira, ST.
Maksud dan Tujuan Pembangunan Ciraha Prof. Roblyanto H. Susanto
Pembangunan Graha Prof. Robtyanto Hendro Susanto mempunyal tuJuan dan maksud sebagai berikut.
- Sebagai wahana kegiatan dalam bidang rawa dan pesisir sehingga dapat terus memelihara kekayaan pemikiran dan tindakan almarhum Prof. Robiyanto yang sangat berharga bagi murid-murid Pak Robi, peneliti, akademisi dan berbagai kalangan.
- Sebagai pusat data infonnasi daerah rawa dan pesisir yang dapat merangkum, mendokumentasikan dan menyebarkan infonnasi potensi sumberdaya rawa dan pesisir melalui teknologi mutakhir serta memberdayakan potensi masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan sumberdaya rawa dan pesisir.
- Sebagai sarana bagi tenaga ahli, visiting scholars, mahasiswa lowlands dari berbagai perguruan tinggi serta insan rawa dan pesisir untuk meneruskan pengkajian dan penelitian potensi sumberdaya rawa dan pesisir secara komprehensif dan integratif.
Lokasi Pembangunan Graha Prof. Robiyanto H. Susanto
Pembangunan Graha Prof. Robiyanto H. Susanto telah mendapatkan restu dari keluarga Almarhum dan dukungan dari sahabat dengan memanfaatkan tanah milik Almarhum Prof. Robiyanto yang berlokasi di Perumahan Bukit Sejahtera Blok 1-15 Jl. Sawit VI, Poligon Palembang 30139.
Lokasi ini merupakan rumah kediaman Almarhum yang telah mendapatkan persetujuan dari istri dan anak-anak Almarhum Prof. Robiyanto untuk digunakan sebagai Kantor Pusdata lnfonnasi Daerah Rawa dan Pesisir, serta Sarana Kegiatan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Daerah Rawa dan Pesisir.