Pengembangan pertanian lahan rawa merupakan ajang baru pembangunan pertanian yang selama ini masih tertumpu pada lahan sawah irigasi dan lahan kering. Berdasarkan peta satuan lahan dan peta tanah tingkat tinjau menunjukkan bahwa lahan rawa di Indonesia diperkirakan seluas 33,4 Juta Ha, yang terdiri dari 20,1 juta Ha lahan pasang surut dan 13,3 juta ha lahan rawa lebak. Melihat potensi tersebut, lahan rawa pasang surut mempunyai peluang yang besar untuk menghasilkan pangan dengan produktifitas tinggi apabila dilakukan dengan menerapkan teknologi spesifik lokasi yang didukung oleh iklim agribisnis yang kondusif (Proyek Penelitian Pertanian Lahan Pasang Surut dan Rawa-SWAMPS II, 1993).
Sektor pertanian merupakan sektor unggulan di Kabupaten Banyuasin yang memberikan kontribusi paling besar terhadap perekonomian Kabupaten Banyuasin. Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDRB) tahun 2012 mencapai 30,35 %. Produksi padi sawah dan padi ladang pada tahun 2012 mencapai 882.597 ton yang dihasilkan dari 200.980 herktar luas panen atau produktivitasnya mencapai 43,91 kw/ha (Banyuasin dalam angka, 2013). Secara umum tingkat produksi padi rata-rata baru mencapai 2-3 ton GKP/ha dan hanya satu kali tanam (IP 100) dalam setahun (Susanto et al, 2004: Susanto, 2006).
Jumlah produksi padi sawah pasang surut per Kecamatan di Kabupaten Banyuasin beragam. Potensi luas lahan rawa yang besar dapat dimanfaatkan untuk menunjang program peningkatan ketahanan pangan, pengembangan dan pengelolaan yang selama ini dilakukan belum secara optimal memberikan dampak terhadap peningkatan produktivitas lahan. Pada tahun 2012 diketahui rata-rata padi sawah di Kabupaten Banyuasin adalah 4,68 ton/ha.
Menurut Susanto (2010) rata-rata produksi padi yang ditanam pada daerah rawa pasang surut dalam setahun mencapai 2-3 ton/ha. Rendahnya produksi per hektar di lahan pasang surut tidak terlepas dari masalah kurangnya pengelolaan lahan secara terpadu dan akibat faktor lingkungan. Pengembangan lahan rawa pasang surut memerlukan pengelolaan dan pemanfaatan yang tepat, terutama pengelolaan tanah dan air sehingga diharapkan lahan rawa dapat menjadi lahan pertanian yang produktif.
Dengan adanya kegiatan CSV Sinarmas Forestry and Partner diharapkan dapat memberikan motivasi dan semangat untuk para petani lebih giat untuk melakukan kegiatan pertanian. Belajar bersama serta pendampingan yang dilakukan diharapkan dapat memberikan ilmu baru bagi petani di sekitar pilot area dan dapat mendukung program pemerintah Kabupaten Banyuasin untuk meningkatkan hasil panen padinya sebanyak 1 Juta ton beras pada tahun 2016.