oleh Cut Chita M. Renanda (Skripsi, Universitas Sriwijaya) Dibimbing oleh Rohiyanto Hendro Susanto dan Momon Sodik Imanuddin).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari kondisi lahan dan sistem tata air di DAS Rengas Agropolitan Gandus Kelurahan Pulo Kerto Kecamatan Gandus Kota Palembang. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode survai pada tingkat detail, dengan menggunakan peta kerja berskala ] : 5.000. Luas areal pengamatan yaitu 54 hektar dengan panjang transek 1800 m.
Dibagi menjadi 6 transek pengamatan, dengan jarak tiap transek 300 m., masingmasing transek mempunyai 2 titik pengamatan yang setiap titik berjarak 100 m. Pengambilan contoh tanah dilakukan dengan sistem grid ataujalur. DAS Rengas Kelurahan Pulo Keno Gandus adalah jenis rawa lebak yang dipengaruhi oleh pasang surut air tawar, hal ini dikarenakan DAS Rengas merupakan Sub.DAS Musi yang bermuara langsung ke sungai Musi. lahan di DAS Rengas adalah lahan yang diusahakan untuk pertanian komoditas padi, lahan ini selalu tergenang di musim penghujan dan mengalami kekeringan di musim kemarau.
Usaha tani di lokasi penelitian hanya dapat dilakukan 1 kali dalam 1 tahun yang dikarenakan bahwa pertanian bersifat adaptif akibat tidak dapat dilakukan pengantin! air pada lahan. Hasil penelitian menunjukkan sifat fisik tanah pada lokasi penelitian sperti warna tanah di dominasi oleh warna coklat terang kekuningan, abu-abu terang kecoklatan hingga abu-abu terang, hal ini menjelaskan bahwa lahan tergenang cukup lama dan tereduksi.
Mempunyai nilai BI dan RPT tanah yang menunjukkan bahwa bobot isi di lapisan kedalaman 0-30 cm bernilai lebih kecil dibandingkan kedalaman 30-60 cm, hal ini dipengaruhi oleh semakin dalam tanah akan mempunyai konsistensi tanah yang tinggi sehingga tanah semakin padat di lapisan bawah. Analisis sifat fisik tanah seperti tekstur dilakukan di Laboratorium dengan contoh tanah komposit dan hasil laboratorium menjelaskan bahwa tanah di lokasi penelitian bertekstur liat.
Pengamatan K-hidraulik tanah dilakukan di laboratorium (permeabilitas) dan di lapangan. Hasil pengamatan di laboratorium menjelaskan bahwa nilai permeabilitas di kiri sungai Rengas pada kedalaman 0-30 cm tergolong sedang hingga lambat. Sedangkan di kanan sungai Rengas mempunyai nilai permeabilitas yang tergolong agak cepat hingga lambat. Untuk hasil pengamatan K-hidraulik tanah di lapangan yaitu pada transek I titik 1 di kiri sungai Rengas mempunyai nilai Khidraulik yang tergolong sedang, sedangkan di transek I titik ] di kanan sungai Rengas mempunyai nilai k-hidraulik yang tergolong agak cepat.
Tanah di lokasi penelitian mempunyai pH tanah yang sangat masam , KTK dan Al-dd tanah tergolong sedang. Terjadi reaksi pirit pada saat melakukan tes keberadaan pirit di lapangan dengan menggunakan larutan Hidrogen Peroksida, namun reaksi tersebut merupakan akibat reaksi tanah yang sangat masam. Untuk memperbaiki sifat kimia tanah, perlu dilakukan peemberian kapur dolomit agar dapat meningkatkan pH tanah. Sedangkan perbaikan pola tanam padi yang dapat dilakukan lebih awal dan mencapai musim tanam hingga 2 kali dalam 1 tahun adalah dengan cara perbaikan dan pembuatan saluran-saluran drainase di setiap petak lahan sawah, pembuatan pintu air, dan tanggul banjir, dengan demikian maka dapat dilakukan pengaturan air di areal persawahan sehingga terjadi pencucian zat zat toksik dan aerasi tanah pada lahan akan semakin baik.